Rabu, 23 Juli 2014

Laki-laki Sejati

Laki-laki Sejati – Tuhan telah menciptakan laki-laki dengan banyak kelebihan dibanding wanita. Laki-laki pada umumnya lebih kuat dan logis dalam menyikapi banyak hal, maka tak jarang bahwa kaum laki-laki lebih memiliki jiwa kepemimpinan lebih besar dari pada wanita. Namun semua kelebihan laki-laki tersebut bukan berarti lebih baik dengan wanita, wanita juga memiliki kelebihan yang tak kalah hebatnya dengan kaum laki-laki. Hanya saja di sini ada semacam sifat lahiriah atau bisa dikatakan sebagai porsi-porsi spesifik yang membedakan kedua jenis manusia ini. Laki-laki tercipta dengan penuh daya kekuatan dan wanita tercipta dengan berbagai keindahan yang menakjubkan.

Sudah menjadi semacam harga mati bagi tiap laki-laki, dengan kekuatan besar yang dimilikinya, maka tanggung jawab kepemimpinan berada dipundaknya. Oleh karena itu, mereka harus mampu memberi rasa aman,tentram, dan nyaman bagi kaum yang dipimpinnya terutama wanita dan anak-anak. Jadilah seorang laki-laki sejati, anggaplah hal itu sebagai amanah yang perlu dipertanggung jawabkan. Memang tak semua pria dapat menjadi seorang lelaki sejati, ada banyak hal negatif yang membebani pikiran sehingga mereka menjadi lemah. Sebetulnya mengubah pola pikir menjadi positif dapat menanggulangi hal semacam itu. Berpikirlah bisa, maka kamu akan bisa!


Memang tak ada tolok ukur yang pasti tentang bagaimana seorang pria bisa disebut sebagai lelaki sejati atau pun bukan. Yang pasti ada kalimat bijak yang menyatakan kurang lebihnya sebagai berikut, “Seorang laki-laki itu yang bisa dipegang hanya omongannya, jadi jika ia mampu menepati omongannya tersebut, maka dialah yang pantas disebut laki-laki, dan seorang laki-laki akan menjadi sejati saat ia mampu menyelesaikan apa yang ia mulai.” Kalimat tersebut Ombung dapati dari seorang rekan bisnis beberapa malam yang lalu. Memang jika kita pikirkan lebih lanjut, ternyata kalimat tersebut mengandung makna yang cukup dalam. Ada 2 makna yang dapat Ombung simpulkan dari kalimat yang dituturkan oleh teman bisnis tersebut, yaitu: untuk menjadi seorang lelaki sejati, maka yang diperlukan adalah kejujuran dan tanggung jawab.

Mungkin diantara teman-teman Blogger ada yang lebih faham atau lebih jeli memaknai kalimat tersebut, untuk itu Ombung persilahkan berkomentar di bawah posting ini. Maklumlah Ombung memiliki keterbatasan intelligence, so hanya dua makna itulah yang dapat Ombung tangkap. Mengenai penjabaran dari dua makna tersebut, Ombung persilahkan sahabat Blogger untuk mengolahnya sendiri. Okey! Sampai di sini dulu yup, trims!!! Go Laki-laki Sejati…!!!

Kekuatan Senyuman

Pernahkah anda berada di sebuah ruang tunggu bersama orang-orang yang tidak saling kenal? Tentu membosankan bukan? Karena diantara anda maupun yang lainnya akan enggan untuk berbincang-bincang. Pekerjaan menunggu sangat menjemukan dan terkadang menegangkan, apa lagi dilalui dengan berdiam diri. Lain halnya jika sembari menunggu kita berinteraksi dengan orang-orang sekitar, bisa jadi jika pembicaraannya menarik, menunggu akan terasa lebih menyenangkan. Yang jadi permasalahannya adalah, “bagaimana cara kita memecah kebekuan diantara orang-orang tersebut”. Sebetulnya anda bisa memulai dengan melontarkan senyum pada seorang yang duduk di sebelah atau yang berhadapan langsung dengan anda. Dengan begitu orang tersebut kemungkinan besar akan membalas senyum anda. Kalau sudah begitu anda bisa langsung mulai dengan sebuah pertanyaan ringan seperti: apa kabar? Atau maaf jam berapa sekarang? Dan selanjutnya terserah anda.
Seorang psikolog di Universitas Michigan bernama Prof. James V. McConnell mengatakan bahwa, “Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, dan menjual dengan lebih efektif, serta mampu membesarkan anak-anak yang lebih bahagia. Ada jauh lebih banyak informasi tentang senyuman daripada sebuah kerut di kening. Karena senyum itulah yang mendorong semangat, alat pengajar yang jauh lebih efektif daripada hukuman.”
Sahabat saya pernah berkata, “saat anda akan memulai sebuah presentasi, mulailah dengan senyuman lebar, karena hal itu dapat mengurangi rasa takut/gerogi.” Saya selalu mengingat kata-kata tersebut. Pada waktu itu untuk pertama kalinya saya akan melakukan presentasi dalam sebuah seminar bisnis. Mengingat banyaknya jumlah peserta yang hadir, rasa gerogi benar-benar telah menciutkan nyali saya. Namun setelah sahabat saya berkata seperti itu, saya seakan mendapat angin segar. Saya pun mengikuti apa yang ia sarankan, dan bisa tampil penuh percaya diri. Ternyata sebuah senyuman lebar mampu merilekskan pikiran yang tegang.
Okey! Mungkin itu dulu informasi dari saya, sebetulnya masih banyak hal mengenai kekuatan sebuah senyuman, namun mengingat kondisi kesehatan saya yang kurang fit saat ini, maka dengan sangat terpaksa saya akhiri artikel ini. Pesan saya, “Mulai saat ini biasakanlah untuk menyapa orang lain diawali dengan senyuman tulus, karena hal itu akan membawa banyak kebahagiaan bagi anda dan orang tersebut.”